Kurikulum Pascasarjana Kini Terintegrasi Erat dengan Kebutuhan Industri Digital!

Perubahan lanskap industri yang didorong oleh teknologi digital menuntut adanya adaptasi yang signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk di tingkat pascasarjana. Saat ini, banyak perguruan tinggi yang berupaya mengintegrasikan kurikulum pascasarjana mereka secara lebih erat dengan kebutuhan riil industri digital. Langkah ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki landasan teoritis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan tuntutan pasar kerja di era digital. Universitas Digital Global (UDG), misalnya, telah melakukan penyesuaian signifikan pada kurikulum pascasarjana mereka mulai semester ganjil tahun akademik 2025/2026. Pengumuman resmi mengenai kurikulum pascasarjana yang diperbarui ini disampaikan pada hari Rabu, 7 Mei 2025, dalam sebuah seminar daring yang diikuti oleh calon mahasiswa dan perwakilan industri.

Rektor Universitas Digital Global, Prof. Dr. Rina Wijayanti, menjelaskan bahwa penyelarasan kurikulum pascasarjana dengan kebutuhan industri digital adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing lulusan. “Kami menyadari bahwa kompetensi yang dibutuhkan di era digital sangat dinamis. Oleh karena itu, kami telah melakukan kajian mendalam bersama para praktisi industri untuk memastikan bahwa kurikulum pascasarjana kami relevan dan menjawab tantangan zaman,” ujarnya dalam seminar daring tersebut.

Lebih lanjut, Prof. Dr. Rina Wijayanti memaparkan bahwa integrasi kurikulum pascasarjana dengan kebutuhan industri digital di UDG mencakup beberapa aspek. Pertama, penambahan mata kuliah baru yang fokus pada teknologi terkini seperti artificial intelligence, big data analytics, cybersecurity, dan digital marketing. Kedua, penerapan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis proyek, yang memungkinkan mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis dalam studi kasus riil dari industri. Ketiga, kolaborasi dengan berbagai perusahaan teknologi untuk memberikan kesempatan magang dan studi kasus yang relevan.

Untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar dan memberikan lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa, UDG juga bekerja sama dengan penyedia layanan keamanan siber terkemuka. Bapak Arya Pratama, CEO CyberGuard Indonesia, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif UDG. “Kami siap berkolaborasi dengan UDG dalam memberikan pelatihan dan workshop terkait keamanan siber kepada para mahasiswa pascasarjana, mengingat pentingnya aspek ini di era digital,” ujarnya melalui konferensi video pada hari Kamis, 8 Mei 2025.

Dengan kurikulum pascasarjana yang terintegrasi secara komprehensif dengan kebutuhan industri digital, diharapkan lulusan UDG dan perguruan tinggi lainnya yang mengambil langkah serupa akan menjadi tenaga ahli yang siap pakai dan mampu berkontribusi signifikan dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia.