Inisiatif Melestarikan Wayang: Dari Sekolah Hingga Perguruan Tinggi

Berbagai inisiatif melestarikan wayang terus bergulir, merangkul dunia pendidikan mulai dari bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Langkah strategis ini dipandang krusial dalam menjaga eksistensi seni pertunjukan tradisional yang kaya akan nilai filosofis dan budaya ini di tengah gempuran modernisasi. Upaya inisiatif melestarikan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, institusi pendidikan, komunitas seni, hingga para seniman dan budayawan.

Di tingkat sekolah, inisiatif melestarikan wayang diwujudkan melalui pengenalan seni wayang dalam mata pelajaran muatan lokal atau kegiatan ekstrakurikuler. Di SDN 2 Cirebon, misalnya, sejak tahun ajaran 2024/2025, terdapat program ekstrakurikuler “Sanggar Wayang Anak” yang diadakan setiap hari Sabtu siang di aula sekolah. Menurut penanggung jawab program, Bapak Slamet Riyadi, antusiasme siswa sangat tinggi, bahkan beberapa di antaranya telah mahir memainkan beberapa karakter wayang sederhana.

Melangkah ke jenjang perguruan tinggi, inisiatif melestarikan wayang tercermin dalam pembentukan dan aktivitas unit kegiatan mahasiswa (UKM) seni wayang. Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung memiliki UKM “Lingkung Seni Sunda” yang salah satu fokus kegiatannya adalah mempelajari dan mementaskan wayang golek. Ketua UKM periode 2024/2025, Risa Amelia, dalam acara “Pagelaran Seni Mahasiswa” di Kampus Unpad Jatinangor pada tanggal 19 Mei 2025, menyampaikan bahwa mereka rutin mengadakan latihan dan pementasan untuk memperkenalkan wayang golek kepada kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

Selain itu, kerjasama antara lembaga pendidikan dengan organisasi seni juga menjadi bagian penting dari inisiatif melestarikan ini. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, bekerja sama dengan Pepadi Jatim, mengadakan program “Pelatihan Dalang Muda” yang menyasar siswa SMA/SMK dan mahasiswa. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 12 hingga 16 Mei 2025 di Balai Budaya Surabaya, ini bertujuan untuk mencetak generasi penerus dalang yang kompeten.

Pemanfaatan teknologi juga menjadi bagian dari inisiatif melestarikan wayang. Beberapa sekolah dan kampus mulai memanfaatkan media digital seperti animasi wayang dan aplikasi pembelajaran interaktif untuk mengenalkan wayang kepada siswa dan mahasiswa dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Pengembangan konten-konten digital tentang wayang diharapkan dapat menjangkau аудитория yang lebih luas dan meningkatkan minat generasi muda terhadap seni tradisional ini.

Dengan berbagai inisiatif melestarikan wayang yang melibatkan sinergi antara sekolah, kampus, komunitas seni, dan pemanfaatan teknologi, diharapkan seni pertunjukan wayang akan terus hidup, berkembang, dan dicintai oleh generasi penerus bangsa.