Dorong Pendidikan Inklusi, Yayasan PKBM Buka Pendaftaran Siswa Berkebutuhan Khusus

Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) membuka pendaftaran bagi Siswa Berkebutuhan Khusus (SBK) untuk tahun ajaran baru. Langkah ini menunjukkan komitmen nyata yayasan dalam mendorong pendidikan inklusi. Tujuannya adalah memastikan setiap anak, terlepas dari kondisi mereka, mendapatkan hak yang sama untuk mengakses pendidikan yang berkualitas dan suportif.


Kurikulum yang Disesuaikan dan Fleksibel

PKBM menerapkan Kurikulum Merdeka yang dimodifikasi secara khusus agar relevan bagi SBK. Kurikulum ini bersifat fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kecepatan belajar masing-masing siswa. Pendekatan personalisasi ini sangat penting untuk memaksimalkan potensi akademik dan non-akademik mereka.


Dukungan Shadow Teacher dan Terapis Profesional

Setiap Siswa Berkebutuhan Khusus akan didampingi oleh shadow teacher yang terlatih selama proses belajar. Selain itu, yayasan juga menyediakan terapis profesional untuk sesi terapi terpadu. Kolaborasi antara guru, terapis, dan orang tua sangat ditekankan untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal.


Fasilitas Ramah Disabilitas dan Aksesibilitas

Yayasan PKBM telah memastikan fasilitas sekolah ramah disabilitas, termasuk ramp dan toilet khusus yang mudah diakses. Lingkungan fisik yang aman dan nyaman adalah prioritas. Sekolah percaya bahwa aksesibilitas fisik yang baik mendukung kemandirian Siswa Berkebutuhan Khusus dalam beraktivitas sehari-hari.


Fokus pada Pengembangan Kemandirian Hidup

Program pembelajaran tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada keterampilan hidup (life skill). Siswa diajarkan kemandirian dalam merawat diri, berkomunikasi, dan bersosialisasi. Keterampilan praktis ini sangat vital sebagai bekal untuk integrasi penuh mereka di tengah masyarakat.


Kesempatan Berinteraksi dengan Siswa Reguler

Model pendidikan inklusi di PKBM memberikan kesempatan bagi SBK untuk berinteraksi dan belajar bersama siswa reguler. Interaksi ini menumbuhkan empati dan saling pengertian di antara siswa. Sekolah menciptakan komunitas yang inklusif, menghargai setiap perbedaan sebagai kekuatan bersama.


Pentingnya Diagnosa dan Asesmen Awal

Calon pendaftar Siswa Berkebutuhan Khusus wajib menyertakan hasil asesmen atau diagnosa dari psikolog atau dokter spesialis. Data ini penting sebagai dasar penyusunan Program Pembelajaran Individual (PPI). PPI adalah panduan utama bagi guru untuk memberikan intervensi yang tepat sasaran.


Sosialisasi dan Edukasi Inklusi untuk Seluruh Warga

Yayasan secara berkala mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang pendidikan inklusi kepada seluruh guru, staf, dan orang tua siswa reguler. Edukasi ini bertujuan menghilangkan stigma dan menciptakan pemahaman yang benar. Penerimaan tulus dari komunitas adalah kunci sukses pendidikan inklusif.